BANJARMASIN (eMKa) – Universitas Terbuka (UT) Banjarmasin meluluskan 455 mahasiswa dan mewisuda 266 wisudawan dan wisudawati pada Wisuda Tahap II yang digelar di Hotel Galaxy, Banjarmasin, 3-4 November 2024.
Acara ini juga diwarnai seminar bertema “Pendidikan sebagai Human Capital untuk Kemajuan Kalimantan Selatan yang Berkelanjutan,” serta penandatanganan kerja sama dengan beberapa mitra untuk beasiswa dan pengabdian masyarakat.
Para wisudawan, yang terdiri dari lulusan Magister, Sarjana, dan Diploma, diharapkan menjadi inovator dan agen perubahan di masyarakat. Direktur Sekolah Pascasarjana UT, Prof Maman Rumanta, mengatakan minat terhadap UT kian meningkat, terutama setelah kampus ini menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH). “UT Banjarmasin terus bertransformasi, menyongsong era Indonesia Emas 2045 yang menuntut peningkatan kapasitas SDM,” ungkapnya.
Direktur UT Banjarmasin, Mochamad Priono, menambahkan bahwa kurikulum di UT didesain agar lulusan siap terjun ke masyarakat. “Kami membekali para lulusan agar bisa jadi agen perubahan. UT juga membuka akses pendidikan tinggi seluas-luasnya bagi masyarakat yang selama ini terhalang berbagai keterbatasan,” ujarnya.
Acara wisuda ini juga menjadi ajang apresiasi bagi wisudawan terbaik dari tiap fakultas. Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, ada Irma Hariyani. Di Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP) ada M Rizkan Nafarin.
Sementara itu, di Fakultas Keguruan dan Pendidikan ada Wahda Nashira. Dan Fakultas Sains dan Teknologi ada Muhammad Abdullah Raqib.
Sehari sebelum wisuda digelar, UT Banjarmasin menandatangani perjanjian kerja sama dengan Yayasan Bina Masyarakat Bakumpai, PT Wahana Bharatama Mining, PT Antang Gunung Meratus, dan Balai Penyuluh Pertanian Sungai Tabuk. Lewat kerja sama ini, UT Banjarmasin akan mendapat dukungan berupa beasiswa pendidikan bagi mahasiswa berprestasi dan kegiatan pengabdian masyarakat. Kerja sama dengan Balai Penyuluh Pertanian Sungai Tabuk, misalnya, diarahkan untuk program-program yang menyasar pengembangan desa dan peningkatan kapasitas masyarakat lokal. (jrx/dmo)