PARINGIN (eMKa) – Upaya menjaga kelestarian sungai di Bumi Sanggam, Pemerintah Kabupaten Balangan melakukan penormalisasian sungai – sungai yang ada di wilayah Balangan.
Hal ini dikarenakan masih adanya sungai yang mengalami penyempitan, pendangkalan dan pencemaran.
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Taufiqurrahman mengatakan, sudah sepatutnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Balangan peduli akan kelestarian sungai dan melakukan aksi nyata terhadap sungai.
“Melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perkim dilakukan normalisasi/restorasi sungai dan pembangunan bangunan perkuatan tebing sungai,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (26/8).
Menurut Taufiqurrahman selama ini sungai mempunyai peran penting dalam kehidupan masyarakat Balangan, baik untuk kebutuhan air rumah tangga, pertanian, perikanan bahkan perusahaan air minum juga mengambil air baku dari sungai.
Sebelumnya, Monitoring Bagian Administrasi Pembangunan mendapatkan informasi bahwa normalisasi sungai sedang berproses untuk 48 kawasan di beberapa kecamatan, diantaranya pada sungai Luung di Desa Buntu Karau, sungai Baruh di Desa Hukai, sungai Pinuan di Desa Auh, sungai Mandami di Desa Kambiyain, sungai Bamban di Desa Layap dan sungai Anam di Desa Panggung.
Normalisasi sungai tersebut bebernya bertujuan untuk mengendalikan gerusan air dan menahan tanah agar tidak terjadi longsor.
Adapun untuk membangun bangunan perkuatan tebing pada ratusan lokasi di seluruh kecamatan meliputi bangunan bronjong atau bangunan siring beton.
“Kami mengajak masyarakat bersama kita menjaga kebersihan dan melindungi kelestarian sungai-sungai di Balangan. Seluruh masyarakat dapat berpartisipasi dengan tidak membuang sampah ke sungai. Selamat Hari Sungai Nasional 27 Juli 2024,” katanya.
Diketahui, Kabupaten Balangan memiliki banyak sungai. Sungai-sungai utama yang mengalir di wilayah Balangan meliputi Sungai Pitap, Sungai Balangan, Sungai Tabuan, Sungai Galumbang, Sungai Halong, Sungai Ninian, Sungai Jauk, Sungai Batumandi, Sungai Lokbatu dan Sungai Juai. (dri/jrx).