PARINGIN (eMKa)– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan resmi meluncurkan dua inovasi berbasis digital, yaitu ADIS BPBD (Arsip Digital SKPD BPBD) dan SIDIK (Sistem Informasi dan Data Digital Kebencanaan).
Peluncuran ini berlangsung di ruang rapat Kantor BPBD Balangan, dipimpin oleh Kepala Pelaksana BPBD Balangan, Rahmi, serta dihadiri seluruh pejabat dan pegawai BPBD.
Melalui pesan WhatsApp, Rabu (11/12/2024), Rahmi menjelaskan bahwa kedua inovasi ini dirancang untuk meningkatkan pelayanan informasi dan arsip kebencanaan.
“Dengan digitalisasi ini, arsip dan data kebencanaan akan lebih aman, mudah diakses, serta efisien dalam pengelolaannya,” ujar Rahmi.
Fungsi dan Manfaat ADIS
ADIS berfungsi sebagai media penyimpanan data dan informasi berbentuk teks, gambar, audio, maupun video. Inovasi ini bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan arsip serta mencegah kehilangan atau kerusakan dokumen.
“Inovasi ADIS sangat bermanfaat karena memungkinkan pencarian dokumen secara cepat berdasarkan kata kunci, berbagi arsip dengan mudah, serta backup data yang lebih aman. Arsip dapat diakses tanpa meninggalkan meja kerja, menghemat waktu, tenaga, dan biaya,” jelasnya.
Fokus SIDIK pada Kebencanaan
SIDIK difokuskan pada data digital kebencanaan, mencakup informasi tentang kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan kebakaran pemukiman. Dengan SIDIK, masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi kebencanaan secara digital.
“Dengan SIDIK, masyarakat bisa mengetahui data kebencanaan kapan saja dan di mana saja. Hal ini juga membantu mengurangi risiko kerusakan dokumen akibat usia atau faktor lainnya,” tambah Rahmi.
Rahmi berharap dua inovasi ini dapat mempermudah akses data, menghemat tempat penyimpanan, serta meningkatkan keamanan dokumen melalui mekanisme kontrol yang jelas. Ke depan, ADIS dan SIDIK akan terus diperbarui agar semakin menarik dan mudah digunakan.
“Dua inovasi ini tidak hanya meningkatkan pelayanan publik, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam pengelolaan arsip dan data kebencanaan yang lebih modern dan andal,” tutupnya. (dri/jrx)